Jauh di dalam kalbu ada cahaya Surga marak menerangi
Paras Lautan tanpa suara yang tiada batas
Oh, bahagialah mereka yang menemukannya dalam
tawakkal
Rupa segala yang dipuja setiap insan
Orang buta, gandrung pada bayangan benda indah
Hanya akhirnya mengutuk pesona yang menimbulkan
bencana
Bagaikan Harut dan Marut, malaikat sepasang
Yang menganggap diri
paling suci dari yang suci
Kebodohan, keinginan dan kebanggaan diri yang jahat
‘Kan merusak keharmonisan bagian dan keseluruhan
Sia-sialah kita mencari dengan nafsu tak terjinakkan
Untuk sampai pada visi Satu Jiwa Abadi
Cinta, hanya Cinta yang dapat membunuh apa yang
tampaknya telah mati,
Ular nafsu yang telah beku. Hanya cinta,
Lewat air mata do’a dan nyala rindu
Terungkaplah pengetahuan yang tak pernah dapat di
sekolah
Para pecinta Tuhan belajar dari-Nya rahasia
Pemeliharaan, rencana alam semesta
Tinggal di dalam-Nya, mereka selalu menyenandungkan
pujian-Nya
Yang menciptakan ribuan dunia Waktu bagi Manusia
Kejahatan tak mereka kenal, karena di dalam-Nya sama
sekali tak ada
Namun, tanpa kejahatan bagaimana kebaikan ‘kan
menampak
Cinta menyahut: “Mari merasa denganku, jadilah satu
bersamaku
Dimana ada aku, tak ada jarak yang bisa memisah
Ada tingkatan Cahaya Surgawi dalam jiwa:
Para Nabi dan Orang suci memperlihatkan jalan yang
telah mereka lalui,
Langkah awal dan tahap-tahapnya, tempat-tempat
berhenti sejenak dan tujuan-tujuannya
Semua menuju ke satu tujuan dalam Tuhan
Cinta tak ‘kan membiarkan hambanya yang setia lelah
terkulai
Keindahan Abadi selalu menarik mereka
Dari kemuliaan menuju kemuliaan, datang kian mendekat
Pada setiap pemberhentian dan percintaan semakin
lekat
Ketika kebenaran bersinar, tiada kata dan cerita nan
dapat terucap
Kini dengarkanlah Suara di dalam hatimu. Selamat berpisah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar