Minggu, 06 Mei 2012

Pengertian dan Prinsip "Ki" #2



Ki sering kali dibahas sebagai kekuatan utama atau energi yang mengalir. Dalam literatur klasik aikido dari murid langsung pendiri, Morihiro Saito, "Traditional Aikido", konsep ki didiskusikan dengan singkat: "Ki: kekuatan vital dari tubuh. Melalui pelatihan aikido, ki dari masing-masing orang dapat meningkat bersumber dari alam semesta. Dalam latihan, ki diarahkan sebelum tubuh dapat bergerak." Gambaran singkat dari serangkaian latihan untuk mengalirkan ki dapat ditemukan dalam karyanya kemudian "Aikido, Its Heart and Appearance" sebagai "membuat ki pasangan mengalir" dan "memanggil ki pasanganmu dan menghubungkannya dengan dirimu". Sesnsei Yoshimitsu Yamada, seorang ahli aikido terkenal, dalam "The New Aikido Complete" menyatakan ki sebagai "kekuatan spiritual dari pikiran yang dimiliki kita semua, namun jarang dipergunakan".

Sensei Robert Nadeau (dalam "The Ultimate Athlete" karangan Sensei George Leonard) membuat lokakarya untuk membahas energi tubuh khusus dan memberikan asumsi bahwa "lapangan energi yang muncul di dalam dan di sekitar masing-masing tubuh manusia". Energi ini adalah ki, "suatu perwujudan yang termasuk aliran yang dapat dapat diukur dengan ilmu pengetahuan saat ini, ditambah dengan aliran esoterik atau metaforik lain". Salah satu pelatihan dalam lokakarya ini adalah "merasakan energi tubuh" di mana pasangan berdiri dengan tangan yang diluaskan satu sama lainnya. Ketika seseorang "merasakan" energi dari pasangannya, orang itu diminta untuk menjauh untuk melihat seberapa jauh seseorang masih dapat merasakan hubungan energi. Jelas dari latihan ini bahwa gagasan Sensei Nadeau tentang ki mencakup definisi poin kedua dan ketiga (dalam artikel sebelumnya).

Sensei Homma memperuntukkan bab dua dalam buku "Aikido for Life" untuk mendiskusikan tentang ki, yang ia percayai tidak nyata. "Kata ki terbuat dari dua huruf, 'k' dan 'i' tidak lebih. Tentu saja sangat sulit untuk memahami sesuatu yag hanya bisa dibayangkan. Beberapa mencoba untuk menggambarkan hal yang tidak nyata ini dengan membiarkan penjelasan mereka masuk ke wilayah misteri. Misteri ki telah menipu banyak murid". Bagi Sensei Homma, ki tidak memiliki warna, bentuk, maupun berat dan tidak dapat dilihat oleh penganut ki karena fakta sederhana bahwa ki sebagai entitas fisik tidak muncul. Bagaimanapun, Sensei Homma sendiri tidak menampilkan definisi ki, seperti terlihat dalam ruang lingkup bukunya. Alih-alih, dia mendorong seseorag untuk menemukan ki "melalui latihan sehari-hari di dalam dan di luar dojo", tetapi tidak "menerima definisi orang lain membabi buta". Aikido menurut /Sensei Homma adalah "pelatihan pikiran" yang diekspresikan melalui pernafasan. Ketika pikiran seseorang, pergerakan tubuh, dan pernafasan bergerak harmoni dengan lingkungan, seseorang mengalami pangalaman pengalaman sejati dari Aiki. Dari sisi ini, konsep Sensei Homma tentang ki terlihat serupa dengan definisi pada poin kedua (dalam artikel sebelumnya).

 Sensei Homma mengajukan berbagai pelaksanaan teknik seperti lengan yang tak dapat dibengkokkan (unbendable arm), tubuh yang tidak dapat diangkat (unliftable body) untuk secara konsisten mempraktikkan dan menolak kontribusi "tenaga misterius" ki. Namun, dia juga mengakui manfaat berbagai latihan aikido seperti nikkyo dan kotegaeshi pada pemanasan pergelangan tangan, dan mempraktikkan tangan yang terbuka, bergulir ke belakang sampai shiatsu (accupressure). Hal ini terlihat agak kontradiktif. Konsep keiraku (China: jingluo, Inggris: meridian), rokuzo (China: liuzang, enam organ yin), roppu (China: liufu, enam rgan yang) disebut dalam buku Sensei Homma ditemukan dalam buku pengobatan tradisional China. Dari perspektif ini, shiatsu mewarisi keseluruhan fondasi teoretik dari akupuntur. Konsep saluran yang terdapat pada tubuh manusia (da hewan) dan organ-organ yin dan yang berhubungan (yang tidak selalu sama dengan pengobatan barat) merupakan sesuatu yang unik untuk pengobatan tradisional China. Tujuan utamanya adalah untuk menyirkulaskan chi di dalam tubuh. Chi yang disebutkan di sini merupakan entitas fisik yang didefinisikan pada awalnya sesuai dengan pengobatan tradisional China. Seseorang tidak dapat menggunakan konsep ini tanpa menerima alasannya yang mendasar. Tampaknya Sensei Homma menolak eksistensi aspek fisik ki dalam salah satu konteks, namun mempergunakannya untuk yang lain.
--bersambung--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar